Senin, 01 Februari 2010

special for you

Mengapa Harus i-Vhent???
by : cheatter07@gmail.com
“i-Vhent”...More Than Just…”i-Vhent”
Pikir ku..khayalku tentang mu..
Kau lah embun pagi yang meluluh lantakkan
Gerbang tak berujung ku
Mengukir aroma setiap signal saraf pusat ku

Kepolosan, keluguan mu ternyata mampu
Terbias dalam tepi jangkauan adrenalin ku
Membetot setiap tarikan napas
Membentuk simpangan groove-groove manis
Yang siap menghujam deras sisi otak kanan

Peralihan penat di kepala semakin tak bersisa
Saat semua berlalu dengan hadirnya bayang mu disini
Semburat rona merah raut sendu khas mu
Sanggup menguncang kanal cinta ku yang hampir terdampar

Ku mohon padamu
Terjemahkan setiap gerak yang mengalir dari ketidakmengertian ku
Duplikatkan isi hati ku ke dalam benakmu
Agar seisi dunia dapat menjawab keraguan dalam hati mu

Apakah engkau atau aku yang salah??
Kesalahan terletak pada kita berdua..
Mengapa aku harus memikirkan mu??..
Mengapa jejak mu tak mau lepas dari nucleus otak ku??..

Lekuk manja suara mu mampu mengoyahkan pundi-pundi rasio ku
Sepanjang perjalanan kereta melintasi taman khayal
Kau mampu hadirkan damai..damai di jiwa yang penuh keangkuhan…
Kau hadir bak tangisan pertama bayi yang meredam kegalauan hati manusia

Satu hal…
Tancapkan pondasi sekuat altar kesempurnaanmu ..
Ekspresikan imajinasimu dalam balutan emosi yang sederhana..
Ukir bersama dengan nuansa renda-renda keagungan cinta..
Lalu kepakkan bersama kedipan mata dan mimpi indah tentang kita….

kabupaten sanggau

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
International Lembaga Museum atau International Council of Museum ( ICOM ) dari UNESCO mengatakan bahwa museum adalah sebuah institusi permanen, nerlaba, yang melayani kebutuhan public dengan sifat terbuka dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan study, pendidikan dan kesenangan.

Peraturan Pemerintah ( PP ) No 19 tahun 1995 di katakan : Museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan benda cagar budaya.

Berdasarkan ini jugalah kami merasa tertarik untuk melakukan pandataan benda-benda bersejarah serta kebudayaan yang ada di Kab Sanggau dan mencoba memilah-milahnya berdasarkan Etnis yang ada di daerah tersebut.harapan kami semoga dari data yang terkumpul didalam makalah ini,bisa kami jadikan batu loncatan untuk Proposal dalam perencanaan pedirian Museum daerah yang akan di beri nama Museum Dara Nante.














BAB II
PEMBAHASAN

1. GAMBARAN UMUM SANGGAU

Kabupaten Sanggau merupakan salah satu daerah yang terletak di tengah-tengah dan berada dibagian utara Propinsi Kalimantan Barat dengan luas daerah 12,857,70 km2 dengan kepadatan penduduk per km2 rata-rata 29 jiwa. Dilihat dari letak geografisnya kabupaten sanggau terletak diantara 1 derajat 10 menit LU dan 0 derajat 35 menit LS. serta diantara 109 derajat 45 menit, 111 derajat 11 menit Bujur Timur.

A.Batas Wilayah Kabupaten Sanggau adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Malaysia Timur ( Serawak )
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ketapang
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Sintang, dan Sekadau
4. Sebelah Barat berbatsan dengan Kab. Landak

Kabupaten Sanggau merupakan daerah terluas dan berada diurutan ke 4 dari Kabupaten / Kodya di Propinsi Kalimantan Barat. Kecamatan yang terluas di Kabupaten Sanggau adalah :
1. Kecamatan Jangkan dengan luas 1.589,20 km2
2. Kecamatan Meliau dengan luas 1.495,70 km2

B. Iklim
Kabupaten Sanggau beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan tertinggi mencapai 196 mm terjadi pada bulan januari dan terendah mencapai 54 mm terjadi pada bulan juli.
Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan rawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai seperti Sungai Kapuas, Sungai Sekayam.
Adapun jenis tanah yang terdapat dikabupaten sanggau adalah jenis podsolik yang hampir merata diseluruh kecamatan.

C. Topografi
Jenis tanah yang terdapat di Kabuapten Sanggau adalah jenis tanah podsolid merah kuning batuan dan padat yg hampir seluruh Kecamatan dengan luas mencapa sekitar 576,910 ha

D. Geologi
Formasi geologi antara lain adalah Formasi kwartir, Kapur, Trias, Pistosen, Instruksif dan Plutonik Basa menengah, Intruksif Plutonik Asam, Seksi Hablur Intruksif dan Plutonik Lapisan Batu dan Permo Karbon.


D. Geografi
Hutan 590.100 S
1. Hutan Lindung 95.450 ha
2. Hutan Suaka Alam dan Wisata 1.410 ha
3. Hutan Produksi Tetap 392.230 ha
4. Hutan Produksi Terbatas 73.200 ha
5. Hutan yang dapat dikonversi 27.810 ha

Bukan Hutan 1.141.115. S
1. Lahan Sawah
 Sawah Teririgasi 14.355 ha
 Sawah Tadah Hujan 50.595 ha
 Sawah lainnya 9.111 ha
2. Lahan Kering
 Rawa – Rawa 39.123 ha
 Ladang 56.765 ha
 Perkebunan 454.276 ha

Pemukiman
 Perkarangan 33.837 ha
 Usaha Lain-lain 110.928 ha
 Belum / Tidak di Usahakan 365.667 ha

Lainnya 6.458 ha

E. Luas Wilayah

Wilayah Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten Sanggau
No. Kecamatan Luas Wialayah ( KM2)
1 Kapuas 1.382,00
2 Tayan Hilir 1.050,50
3 Meliau 1.495,70
4 Sekayam 841,01
5 Parindu 593,90
6 Tayan Hulu 719,20
7 Balai 395,60
8 Kembayan 610,80
9 Jangkang 1.589,20
10 Bonti 1.121,80
11 Toba 1.127,20
12 Noyan 487,90
13 Mukok 501,00
14 Beduai 435,00
15 Entikong 506,89
12.857,7





Jumlah Kel/Desa/Dusun dalam wilayah Kecamatan diKabupaten Sanggau
No. Kecamatan Kel/Desa/Dusun
1 Kapuas 6/19/48
2 Tayan Hilir 15/71
3 Meliau 18/68
4 Sekayam 10/35
5 Parindu 14/45
6 Tayan Hulu 11/38
7 Balai 12/51
8 Kembayan 11/41
9 Jangkang 11/46
10 Bonti 9/34
11 Toba 7/23
12 Noyan 5/21
13 Mukok 8/35
14 Beduai 5/19
15 Entikong 5/18
Jumlah (Kel/Desa/Dusun) 160/593


F. Pemerintahan
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang didasari dari Undang-Undang Nomor. 22 tahun 1999, saat ini Pemerintah Kabupaten Sanggau mempunyai kewenangan yang lebih besar terhadap berbagai bidang pemerintahan, kecuali 5 (lima) kewenangan yang masih tetap ditangani oleh pusat.
Namun dari kewenangan yang masih berada di Pusat, Pemerintah Kabupaten Sanggau masih berupaya untuk memperjuangkan agar kewenangan tersebut dapat diserahkan pada Pemerintah Kabupaten Sanggau, misalnya Pengelolaan Pos Lintas Batas Entikong (PPLB), walaupun kewenangan tersebut tidak sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau namun diharapkan adanya perimbangan (Sharing). Sehingga dari sharring kewenangan tersebut, dari sudut pendapatan bisa memberikan kontribusi terhadap Kabuapten Sanggau dalam meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mendukung Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia khususnya Percepatan Pembanguan Kawasan Perbatasan Kabupaten Sanggau.
Dalam rangka menentukan kewenangan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau telah dikeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor. 11 tahun 2001 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Sanggau (1025 butir kewenangan) dan untuk melaksanakan kewenangan tersebut dikeluarkan Peraturan Daerah Nomor. 1 s/d 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah yang terdiri dari : 2 Sekretariat, 8 Dinas dan 11 Lembaga Teknis Daerah serta 22 Kecamatan .Setelah adanya pemekaran wilayah kabuapeten sanggau yakni kab.sekadau maka jumlah Kecamatan dalam wialayh Kabupaten Sanggau sebanyak 15 Kecamatan

 Sekretariat
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat DPRD kabupaten Sanggau

 Dinas
1. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
2. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
3. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
4. Dinas Pekerjaan Umum
5. Dinas Kesehatan
6. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
7. Dinas Energi dan Sumber Daya alam
8. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
9. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
10. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
11. Dinas Kependudukan dan catatan Sipil
12. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah





 Lembaga Teknis Daerah :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak
3. Badan Kepegawaian Daerah
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah
5. Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran
6. Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
7. Kantor Kesatuan Bangsa, Polinmas
8. Kantor Kearsipan dan Perpusda
9. Kantor Ketahanan Pangan
10. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
11. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
12. Rumah Sakit Umum Daerah.

 Pemerintahan Kecamatan
No. KECAMATAN Desa Kel. Dusun
1. Kapuas 19 6 46
2. Meliau 18 68
3. Parindu 14 43
4. Bonti 9 34
5. Balai 12 51
6. Sekayam 10 35
7. Beduwai 5 18
8. Kembayan 11 41
9. Mukok 8 35
10. Tayan Hulu 11 38
11. Tayan Hilir 15 71
12. Jangkang 11 46
13. Toba 7 23
14. Entikong 5 18
15. Noyan 5 21

Jumlah 160 6 588


G.Perhubungan
Untuk menunjang Pembangunan di wilayah Kabupaten Sanggau sarana perhubungan sangat menentukan salah satunya tranfortasi, seperti Jalan dan Jembatan untuk membuka daerah yang terisolasi di mana kedua infrastruktur tersebut sangat dibutuhkan dalam menunjang Pertumbuhan Perekonomian. Ruas Jalan Kabupaten Sanggau menurut data Satistik yang bersumber dari Dinas Kimpraswil Kabupaten Sanggau adalah:
(a) Jalan Nasional / Negara 295,00 km
(b) Jalan Propinsi 170,60 km
(c) Jalan Kabupaten 867,34 km
(d) Jalan Desa/Kelurahan 813,72 km / tahun 2003

No Kecamatan Jalan Negara Jalan
ropinsi Jalan Kabupaten Jalan Desa
1. Bonti - 25,250 19,000 107
2. Beduai 31,750 - 15,300 27
3. Balai 20,750 - 29,200 97
4. Entikong 13,900 - 41,700 128
5. Jangkang - 60,300 85,800 58
6. Kembayan 46 15,750 108,550 8
7. Meliau - 25,00 51,250 215
8. Mukok 6,250 - 58,100 36
9. Noyan - - 21,300 48,8
10. Sekayam 17,500 - 65,700 35
11. Tayan Hulu 53,500 - 18,300 181,5
12. Tayan Hilir 29,250 50,000 22,500 320
13. Toba 53,800 - 25,00 20
14. Parindu 19,500 32,650 107,550 208
15. Kapuas 27,290 - 220,590 98

Jumlah 319,490 208,950 867,340 1357

H. Sarana Kesehatan
Sarana dan Prasarana di Bidang Tenaga Kesehatan.
(1) Dokter Umum 32 Orang
(2) Dokter Spesialis Anak 1 Orang
(3) Dokter Spesialis Bedah 1 Orang
(4) Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 Orang
(5) Dokter Kandungan 1 Orang
(6) Dokter Spesialis Jiwa 1 Orang
(7) Dokter Gigi 9 Orang
(8) Para Medis Perawat 304 Orang
(9) Para Medis Non Perawat 88 Orang
(10) Tenaga Non Medis 313 Orang

Sarana Pendukung
1. Rumah Sakit Umum 2 buah ( 1 Swasta )
2. Puskesmas Perawt TT 14 buah
3. Puskesmas Non Perawatan 13 buah
4. Puskesmas Pembantu 139 buah
5. Puskesmas Keliling Roda 4 18 buah
6. Puskesmas Keliling Roda 2 67 buah
7. Puskesmas Terapung 13 buah
8. Pos Yandu 611 buah
9. Pos Obat Desa 12 buah
10. Polindes 231 buah
11. Rumah Bersalin 3 buah
12. Dokter Praktek 15 buah
13. Bidan Praktek 4 buah
14. Optical 1 buah
15. Apotik 15 buah
16. Toko Obat Berizin 35 buah
17. Gudang Famasi 1 buah

I. Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan di Wilayah Kabupaten Sanggau sudah berkembang cukup baik, namun masih ada di beberapa wilayah kecamatan sarana pendidikan masih belum memadai seprti Rumah Sekolah dan Tenaga Pengajar hal tersebut dikarenakan Sumber Biaya untuk perbaikan Rumah Sekolah tersebut terbatas. Untuk mengatasi kekurangan Tenaga Pengajar di mana Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah Setempat


J. Dasar Hukum
Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka dirasa perlu penataan kembali lembaga Perangkat Daerah Kabupaten Sanggau.Karena itu, dibuat Peraturn Bupati Sanggau No 7 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sanggau. Keputusan ini memuat tentang :
Susunan Organisasi Dishubkominfo Kab Sanggau
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dishubkominfo Kab. Sanggau.
Dishubkominfo dikepalai oleh seorang Kepala Dinas (Eselon II.b) dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah serta diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dari Pegawai Negeri SIpil yang memenuhi syarat.

K. Wisata
No. Tempat Wisata Alam Lokasi Kecamatan
1. Air Terjun Pancur Aji Kec. Kapuas
2. Batu Posok Kec. Kapuas
3. Air Terjun Nopan Kec. Kapuas
4. Danau Belimbing Kec. Kapuas
5. Air Terjun Tekosing Kec. Mukok
6. Air Terjun Embaloh Kec. Mukok
7. Sumber Air Panas Sipant Lotup Kec. Jangkang
8. Riam Domun Kec. Bonti
9. Padong Pangeran Mas Kec. Sekayam
10. Air Terjun Paonti Tapau Kec. Entikong
11. Goa Tang Raya Kec. Beduai
12. Air Terjun Embas Kec. Noyan
13. Air Terjun Telogah Kec. Noyan
14. Danau Lait Kec. Tayan Hilir
15. Danau Terentang Kec. Tayan Hilir
15. Gunung Tiong Kandang Kec. Balai Batang Tarang
No. Tempat Wisata Budaya Lokasi Kecamatan
1. Masjid Jami Sanggau Kec. Kapuas
2. Makam Raja Sanggau Kec. Kapuas
3. Keraton Raja Sanggau Kec. Kapuas
4. Rumah Betang Kec. Parindu
5. Rumah panca Kec. Sekayam
6. Rumah Adat Betang Kec. Beduai
7. Makam Raja Gusti Lekar Kec. Meliau
8. Makam Panglima Pangsuma Kec. Meliau
9. Rumah Betang Nek Bindang Kec. Toba
10. Rumah Benda Pusaka Majapahit Kec. Toba

L. Kilas Wisata
 Pesona Wisata Alam Pancur Aji
Air terjun Kabupaten Sanggau terletak ditengah – tengah Propinsi Kalimantan Barat memiliki luas wilayah 12.857 Km atau 12.47% dari luas seluruh Propinsi Kalimantan Barat. Sehingga Kabupaten Sanggau memiliki banyak potensi wisata, terutama wisata alam dengan beragam tumbuhan, satwa liar dan jutaan rahasia lainnya.Salah satu tempat wisata alam yang menjadi kebanggaan Kabupaten Sanggau adalah kawasan wisata Panjur Aji. Terletak tidak jauh dari pusat kota Sanggau kawasan wisata Panjur Aji menawarkan wisata alam dengan kawasan hutan lindung yang banyak terdapat flora langka seperti Kayu Tengkawang, taman anggrek, Kebun binatang seperti orang utan, buaya, aneka burung termasuk burung enggang khas Kalimantan.Panjur Aji juga menawarkan wisata pesona air pegunungan seperti sungai Merobu, Engkuli, bayu, Kenian, Setapang, Mongan dan Sungai Mawang. Arus sungai yang cukup deras merupakan salah satu tantang yang menarik untuk dijelajahi.Objek wisata Pancur Aji terdapat beberpa lokasi wisata diantaranya keindahan alam, keaslian hutan yang menawarkan kesegaran alami.

 Sumber air panas Sipatn Lotup
Menyusuri sungai Sekayam menuju kearah Kecamatan Jangkang terdapat sumber mata air panas yang oleh masyarakat sekitar disebur Sipatn Lorup. Jarak tempuh dari Kota Kecamatan Jangkang kurang lebih 8 Km, yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan darat. Tempat penampungan air panas Sipatn Lotup sudah dikenal masyarakat Kabupaten Sanggau secara luas dan dapat digunakan sebagai media pengobatan kesehatan.Wisata sumber air panas Sipatn Lotup dapat di tempuh melalui jalur Sanggau – Kembayan - Jangkang dengan jarak tempuh kurang lebih 168 Km dari Pusat Kota Kabupaten Sanggau. Sedangkan melalui jalur Sanggau – Mukok – Jangkang dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 70 Km.Jalur transportasi dapat dilalui dengan kendaraan roda Empat dan Roda dua. Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam perjalanan maka pesona kawasan wisata Sumber air panas dapat dinikmati dengan kesegaran alami.

 Goa Tang Raya di Kecamatan Beduai
Terletak kurang lebih 100 Km dari kota Kabupaten Sanggau, terdapat Goa Tang Raya di Kecamatan Beduai dengan panorama yang luar biasa. Goa Tang Raya dengan relief bebatuan yang masih alami. Panjang Goa Tang Raya sepanjang kurang lebih 100 m masuk kedalam perut Goa dengan pemandangan relief bebatuan yang menarik. Dari Kota Kecamatan Beduai hanya berjarak kurang lebih 5 Km yang dapat ditempuh dengan kendaraan baik roda dua maupun empat. menurut kepercayaan lama masyarakat setempat, dahulu kala Goa Tang raya merupakan tempat suci dimana sering dilakukan upacara adapt untuk menghormati leluhur mereka.Namun pengelolaan Goa Tang Raya hingga saat ini belum optimal diupayakan Pemerintah Kabupaten Sanggau. Goa Tang raya juga merupakan salah symbol kekayaan budaya Dayak, dimana di Goa Tang raya yang pada jaman dahulu sering dilakukan upacara adapt sebagai symbol syukur ke[ada sang Khalik.

 Riam macan Goa Maria
Salah satu tempat wisata rohani di Kabupaten Sanggau terdapat di Riam macan Goa maria. Wisata air terjun dengan ketinggian mencapai 20 meter, Goa yang terdapat patung Bunda Maria yang dijadikan symbol tempat wisata rohani sering dikunjungi warga untuk menikmati keindahan alam dan sejuknya air pegunungan.Sungai dengan batu – batu besar menambah apik pemandangan mata dibawah pohon – pohon besar. Sebelum mencapai sumber air terjun wisatawan dapat menikmati perjalanan kaki menuruni anak tangga yang cukup melelahkan. Namun pastinya sangat baik untuk kesehatan, karena riam macan goa Maria merupakan tempat wisata rohani yang dapat menyegarkan dan dapat menyejukkan iman.

2.PENINGALAN di KAB SANGGAU
A. Kesenian dan kebudayaan etnis melayu
Seni dan budaya melayu merupakan seni dan budaya yang ada di Kab Saggau yang telah dimiliki secara turun temurun sejak jaman dahulu kala. Seni dan budaya ini masih di lestarikan. Misalnya, adat istiadat, tarian rakyat, musik melayu dan lain-lain. Seni dan budaya ini dapat di saksikan dalam kegiatan festival.


 Pakaian adat Melayu
1. Pakaian adat dari etnis melayu sanggau, 2. Kain Songket Melayu Kab Sanggau
Dipakai saat hari besar dan pernikahan.
( model lama )
( pakaian tolak belanga )





3. Kain Songket Melayu Kab Sanggau

( model baru )

 Upacara tujuh bulanan ( Balenggang )
Upacara ini di lakukan pada saat kehamilan pertama berusia tujuh bulan, sebagai ungkapan rasa syukur dan doa agar selamat dalam melahirkan.
Biasanya kebutuhan yang di gunakan berupa beras kuning, asam kandis, garam, telur, daun-daun pontawar, kelapa, dan 7 lembar kain.

 Seni musik ( Tanjidor )
Dimainkan pada saat perkawinan, Sunnatan, Upacara besar Dll.
Alat Tanjidor kuno
Gambus, Gendang, Tar, dan Rebana
Alat Tanjidor Modern
Tenor Sexapon, Bas tuba, Trompet, Alto saksapon, Bas dram dan semble.

 Peralatan Pertahanan Etnis Melayu
Perisai, tombak, badik, kris, mata tombak, rencong, golok. Digunakan pada masa kerajaan dan berasal dari Sumatra bagian selatan, riau dan pulau jawa.

 Bahasa Etnis melayu
Tidak ada bahasa melayu secara resmi yang di gunakan di Kab Sanggau. Bahasa yang digunakan masyarakat melayu sanggau, tergatung tiap-tiap daerah tempat tinggalnya.

 Religius Etnis Melayu
Sacara umum masyarakat etnis melayu Kab Sanggau meyakini adanya Allah Ta’ala dan menganut agama Islam.


 Kesenian dan kebudayaan etnis Dayak
Seni dan budaya dayak merupakan seni dan budaya yang ada di kabupaten Sanggau, merupakan seni dan budaya yang telah dimiliki sejak jaman dahulu kala secara turun tumurun dari generasi ke generasi yang lainnya.
Seni dan kebudayaan ini masih kita lestarikan berupa adat istiadat dayak dari tarian dayak, musik dayak, dalam kegiatan festival-festival atau dalam kegiatan lainnya.
1. Pakaian Adat Dayak Kab Sanggau, di pakai pada saat upacara adat dan saat pernikahan

Baju Pria Baju Wanita


 Alat musik Etnis Dayak
Gong, gendang, suling, sape.

 Peralatan pertahanan
Mandau, Prisai, Tombak, Sumpit,

 Bahasa Etnis Dayak
Tidak ada bahasa Dayak secara resmi yang di gunakan di Kab Sanggau. Bahasa yang digunakan masyarakat Dayak sanggau, tergatung tiap-tiap daerah tempat tinggalnya.



 Religius Etnis Dayak
Pada jaman dahulu sebagian besar masyarakat etnis dayak kab sanggau masih percaya terhadap roh nenek moyang ( animisme )

 Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah dari Masyarakat Tiong hua
Cap Go Meh
Cap go meh dirayakan pada hari ke 15 tahun baru imlek dan yang menjadi fokus pada perayaan adalah atraksi Tatung/Louya. Cap go meh merupakan suatu ritual yang dilaksanakan oleh Tatung/Louya untuk membersihkan kampong, jalan-jalan dan tempat-tempat lainnya dari roh atau mahluk-mahluk jahat yang dapat manggagu ketentraman manusia.
Wayang Gantung
Salah satu seni badaya masyarakat Tionghua yang masih eksis dengan tetap mempertahankan prosesi ritual dalam setiap penampilannya. Seni budaya ini biasanya dilakukan pada saat ulang tahun.
Musik 8 Dewa
Salah satu seni masik budaya masyarakat Tionghua yang biasa di hadirkan pada perayaan ulang tahun Vihara, pesta perkawinan, pesta ulang than orang tua.
Keramik
Salah satu seni masyarakat Tionghua. Keramik terbuat dari tanah liat yang dibentuk menyerupai tempayan dan digambar dengan motif naga, atau singa.
Lampion
Salah satu kebudayaan masyarakat Tionghua, dan terbuat dari bambuyang di bentuk berbagai jenis. Tapi kebanyakan lampion berbuntuk bulat.
Kue Bulan
Salah satu makanan khas masyarakat Tionghua yang terbuat dari tepung dan isi kue bulan berupa kacang hijau yang bias di sajikan atau di pakai pada hari Raya Imlek.
Pakaian Shanghai
System perlengkapan hidup masyarakat Tionghua yang terbuat dari kain yang bercorak oriental yang digunakan atau di pakai pada hari Raya Imlek.



Ampao
Kebudayaan Tionghua, ampao berupa amplop yang bercorak kebudayaan Tionghua, yang mana ampao tersebut di isi uang. Ampao ini diberikan kepada keluarga yang dating mengunjungi rumah dan khususnya ampao di berikan kepada anak-anak.
Kucing Emas
Replika kucing bewarna emas, dengan tangan kanan yang melambai-lambai yang dianggap sebagai penarik pengunjung atau pembeli di karenakan kucing emas ini di taruh di depan took.
Barong Sai
Replika singa/naga yang terbuat dari kain-kain, dimana barongsai ini di mainkan pada saat prosesi hari raya imlek.
Kue keranjang
Makanan khas etnis China terbuat dari beras ketan dan di buat pada saat menjelang perayaan Imblek
Buah limau
Buah yang mempunyai nilai keramat oleh masyarakat etnis china. Buah tersebut di jadikan ukuran hoki kehidupannya.
 Keraton Surya Negara Sanggau


Masjid Sultan Ayyub merupakan masjid tertua di wilayah Sanggau, dan merupakan pusat dakwah Islam di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat

Rumah mantan penghulu kerajaan Sanggau, yaitu rumah Ade Ahmaden Baduwi. Rumah panggung yang telah berumur lebih dari 200 tahun dengan tinggi 2 meter tersebut kondisinya cuskup memprihatinkan. Atapnya yang terbuat dari sirap kayu sudah mulai lapuk, dan tangga rumah yang jumlahnya ganjil juga telah keropos di sana-sini. Kolong rumah bagian depan digunakan oleh keturunan Ade Ahmaden Baduwi untuk berjualan, dan pada bagian belakang dibiarkan tidak terawat.

Meriam peningalan keraton Surya Negara Sanggau


 Keraton Kerajaan Tayan Hilir
Pendiri kerajaan Tayan adalah Putra Brawijaya dari kerajaan Majapahit yang bernama Gusti Likar atau Lekar bersama saudara-saudaranya, Gusti likar meningalkan kerajaan tanjungpura yang terlibat peperangan.
Pemerintahan kerajaan Tayan kemudian dipegang oleh Gusti Ramal bergelar Pangeran Marta Jaya Yuda Kesuma, putra pangeran Macar pendiri kerajaa Meliau yang adalah kemenakan Gusti Likar. Mula-mula ibu kota kerajaan berlokasi diteluk kemilun.
Pangeran Nata Kesuma mangkat pada 1825 dengan tidak meinggalkan keturunan. Takhta kerajaan kemudian diduduki oleh saudaranya yang bernama Gusti Repah dengan gelar Pengeran Ratu Kesuma. Beliau hanya memerintah salama tia tahun hingga tahun 1828 karena wafat. Pengatinya adalah saudara panembahan tua, Utin Belondo dengan gelar Ratu Utin Belondo yang juga digelar ratu tua. Pemerintahan dilaksanakan oleh suaminnya, Gusti Hassan Pangeran Ratu Kesuma dengan gelar panembahan mangku Negara Surya Kesuma.
Tahun 1855 panabahan mangku Negara Surya Kesuma digantikan oleh putra yang bernama Gusti Inding dengan gelar sama dengan ayahnya. Tahun 1858, belanda menganti gelar mangku dengan anum Paku, sehingga Gusti Inding kemudian bergelar Panembahan Anum Paku Negara Surya Kesuma.
Karena Penambahan Anum Paku Negara Surya Kesuma tidak mampu memipin pemerintahan dan tidak berputra, pemerinntahan kemudian diserahkan kepada saudaranya, Gusti Kerma Pangeran Ratu Paku Negara dengan gelar Panembahan Adinigrat Kesuma Negara. Panembahan Anum Paku Negara Surya Kesuma mangkat pada 23 november 1873 di Batang Tarang.
Panembahan Adiningrat Kesuma Negara memerintah sampai tahun 1880 dan digantikan oleh putra tertuanya, Gusti Mohamad Ali Alias Gusti Inding dengan gelar Panembahan Paku Negera Surya Kesuma. Ibu kota kerajaan keudian dipindahkan dari raying ke Tayan. Pada 26 febuari 1890, kerajaan Meliau digabungkan kedalam kerajaan Tayan.
Paku Negera Surya Kesuma, mengkat pada tahun 1905 dan di makamkan ditayan. Beliau digantikan oleh Gusti Tamzid pangeran ratu bergelar panebahan anum paku negera. Pada masa pemerintahan paembahan anum paku Negara, meliau kembali diserahkan kembali atas permintaan belanda sendiri menjadi Gouvernement Gebeib.
Mangakatnya Anum Paku Negara, putra yang tertua, gusti jafar dinobatkan naik takhta kerajaan dengan gelar Panembahan Anum Adi Negara. Pada tahun 1944,Gusti Jafar dan Gusti Makhmud sebagai ahli waris kerajaan jatuh menjadi korban jepang.
Setelah jepang kalah pada perag dunia II, Gusti Ismail dinobatkan mejadi panebahan kerajaan Tayan dengan gelar panembahan paku Negara. Tahun 1960, Beliau masih memerintah dan pemerintahan swaparja berakhir. Gusti Ismail kemudian menjabat wedana di Tayan.
Ibu kota kewadanaan kemudian dipindahkan ke Sanggau, sedangkan bekas kerajaan tayan menjadi ibukota kecamatan Tayan Hilir.
Sekarang bangunan kerajaan tersebut berada di Desa Pedalaman, Sisa-sisa peninggalan dari kerajaan tayan hilir pada saat ini berupa bangunan keraton dan mesjid jami’ Darussalam. Kedua bangunan itu sekarang menjadi bukti bersejarah di daerah kec. Tayan hilir.

Pakaian raja kerajaan Tayan hilir Meriam kerajaan Tayan Hilir

Senjata raja Kerajaan Tayan Hilir Asesoris raja Kerajaan Tayan Hilir

Cetakan kue berbentuk ikan Bedil keramat Kerajaan Tayan Hilir
 Kerajaan meliau
Raja pertama kerajaan meliau adalah Pangeran Mancar, putra ketiga Brawijaya dari kerajaan Majapahit. Bersama dengan saudara-saudaranya pangeran mancar meninggalkan kerajaan tanjungura yang sering terlibat peperangan menuju daerah pedalaman kalimanta.
Didaerah meliau, keturunan jawa ini kemudian melindugi wilayahnya dengan jimat berupa gumpalan tanah dari tungku dapur mananak nasi raja tanjungpura agar aman dari serangan suku dayak. Tanah tersebut diambil oleh rangga macan yang menghadap raja tanjung pura memohon perlindungan. Hingga kini tanah tersebut tersimpan di daerah meranggau.
Pada 1866 Pangeran Adipati Mangku Negara, panembahan kerajaan meliau menggundurkan diri. Atas bantuan belanda putra mahkota yang pergi meranrau tanpa di ketahui kebaradaanya, diketemukan di Minahasa, Sul-Sel. Beliau telah memeluk agama Kristen dan menjadi pedagang, atas bujukan belanda putra mahkota kembali ke meliau pada tahun 1869 dan di nobatkan sebagai raja dengan gelar Ratu Anum Paku Negara. Ratu Anum Paku Negara kemudian kembali ke agama islam serta mendirikan keraton dengan pendepo dari kayu dengan arsitektur yang indah di jamannya.
Ratu Anum Paku Negara wafat pada tahun 1885, putra tunggalnya, Abdul Salam pada waktu itu menjabat sebagai jaksa di betawi. Abdul Salam kemudian di angkat menggantikan ayahnya dengan gelar Pangeran Ratu Muda Paku Negara. pada 2 agustus 1889, karena kurang puas dengan penghasilannya Pangeran Ratu Muda Paku Negara meningalkan tahta kerajaan dan kembali ke betawi. Tahun 1897, ia wafat tanpa meninggalkan keturunan.
Dengan beslit nomer 23 tanggal 15 januari 1890, Gusti Muhammad Ali dari kerajaan tayan kemudian mengabungkan kerajaan meliau ke kerajaannya yang berlaku efektif pada 26 febuari 1890. pada masa pemerintahan panembahan kerajaan tayan berikutnya, panembahan anum paku Negara, kerajaan meliau di jadikan gouvernement gebied di bawah kekuasaan pemerintahan hindia belanda.


3. Seni dan Kebudayaan Masyarakat Kab. Sanggau

a. Tugal terbuat dari kayu yang digunakan untuk menugal ladang dan padi






b. Seruak terbuat dari lidi ijuk dan resam digunakan untuk menangkap ikan


c. Kerajinan Anyaman dari Kab Sanggau dengan memanfaatkan potensi alam yang ada seperti rotan, bambu, akar keladi air dll berbekal keterampilan yang di peroleh turun temurun, hasil karya sendiri.




Hasilnya terdiri dari jarai, bakul, terigai, keranjang, tabung, nyiruk, tangui, ragak, tikar, terpai dll semuanya di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari

d. Senjata
Kris yang terbuat dari tanduk rusa dan kris berulukan kepala Naga.


e. Mandau yang di gunakan untuk peralatan berburu dan perang


f. Parang yang digunakan untuk menebas hutan


g. Reflika rumah adat melayu


h. Reflika rumah betang



i. Reflika rumah adat dayak


j. Reflika rumah melayu


k. Reflika tranfortasi Kab Sanggau


l. Kuliner Kab Sanggau
Kuliner kab sanggau mempunyai banyak makanan khas daerah yang masih dipertahankan keasliannya seperti sangkui yang terbuat dari beras dan dibugkus dengan daun sugkui. Lauk pauk, serondeng,opor ayam, sambal nanas dan lemang.






Tempoyak, komposisinya Durian dan garam.




Keripik singkong, komposisinya singkong, bumbu penyedap, minyak goreng.


Lempok durian, komposisinya durian dan gula



Rebung kering, komposisinya rebung



m. Permainan
Congklak


Karbit, di mainkan saat menjelang hari raya Idul Fitri umat islam


Gasing















n. Peralatan rumah tangga terdiri dari kaca hias, tanduk kerbau, lemari, cerekan, bangkeng, sampir pakaian dll


o. Kesenian
Ukiran patung seseorang saat pergi berperang


Ukiran patung ibu sedang mengendong anaknya


Entuneng, alat musik terbuat dari bambu



3.Kendala dan Hambatan
Dalam penyelesaian makalah ini kami selaku penyusun makalah banyak menemui kendala maupun hambatan, dan didalam menyajiannya kami akan membagi kendala dan hambatan kami kedalam dua kelompok permasalahan yaitu secara Internal dan Ekternal.
 Kendala dan Hambatan secara Internal ;
1. terbentur dana dan kendaraan yang kami miliki
2. kami merasa dalam penyelesaian makalah ini, waktu yang diberikan cukup singkat dikarenakan urusan masing-masing individu yang begitu sibuk
 Kendala dan Hambatan secara Eksternal
1. Kurangnya data dan imformasi yang kami dapat
2. Sumber yang kami dapat kurang falid






















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada jaman kerajaan ada 3 kerajaan yang pernah berkuasa di Kab. Sanggau kerajaan tersebut Yaitu kerajaan Sanggau “ kerajaan surya negara “ di dirikan dara nante, kerajaan Tayan hilir di dirikan gusti lekar “ kerajaan Paku Negara Kusuma “, dan kerajaan Meliau di dirikan pengeran Mancar.
Dari data yang kami dapat mengenai peningalan dp Kab. Sanggau dapat di tarik kesimpulan bahwa kehidupan masyarakat di daerah Kab. Sanggau bersifat Maritim dan Agraris.

B.Saran
Melihat dari kenyataan betapa sulitnya untuk mencari data mengenai sejarah Kab. Sanggau kami selaku penulis menyarankan kepada Dinas Pendidikan dan Pariwisata Sanggau untuk membentuk tim pemantau peristiwa sejarah ( PERSIJA ) secara khusus di Kab. Sanggau.

Minggu, 31 Januari 2010

tidak sesuai harapan

inovasi PLN Pontianak, 29 januari 2010 Inovasi PLN Tidak Sesuai Dengan Yang Diharapkan Pada tanggal 15 Januari 2010 Direktur Operasional Indonesia

Pontianak, 29 januari 2010

Inovasi PLN Tidak Sesuai Dengan Yang Diharapkan


Pada tanggal 15 Januari 2010 Direktur Operasional Indonesia Barat ( Dir Op IB ) yaitu Bapak Hari jaya pahlawan didampingi direktur SDM dan umum yaitu Bapak Edi Erning Praja datang ke pontianak untuk melantik Bapak Widodo Budi Nugroho sebagai General Manejer wilayah Kalimantan Barat yang baru.
Kemudian pada hari berikutnya yaitu pada tanggal 16 januari 2010 Dir Op IB datang di gedung Scada untuk menyelesaikan 3 inovasi baru yang dimiliki PLN wilayah Kal-Bar. Inovasi tersebut adalah Drive Thrue, Call Center 123, dan SCDA (Supervisory Control and Data Acquisition). Secara keseluruhan tujuan dari inovasi ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan PLN kepada pengguna jasa energi listrik di wilayah Kal-Bar. Selain itu inovasi ini juga satu-satunya system pelayanan terbaru yang dimiliki PLN dan belum ada di daerah manapun diseluruh Indonesia.
Memang di akui upaya PLN dalam meningkatkan mutu pelayanannya pada pengguna jasa energi listrik sudah sangat baik. Namun perlu kita ketahui upaya yang dilakukan PLN hanya semata-mata untuk meningkatkan mutu pelayanannya kepada pelanggan pengguna energi listrik, padahal di daerah-daerah yang ada di Kal-Bar masih banyak yang yang lebih penting untuk dibenahi oleh PLN bahkan masih banyak daerah yang belum terjamah oleh PLN.
Beberapa hari yang lalu juga melalui salah satu media cetak yang ada di Kal-Bar seorang guru PNS yang berdomisili di ujung kota Bengkayang menyampaikan keluhannya bahwa di daerah tempat tinggalnya belum pernah menikmati terang listrik. Kemudian kita lihat di seberang ibu kota kabupaten Sanggau sampai ke kecamatan Tayan Hilir di wilayah itu juga sampai sekarang belum pernah terjamah oleh PLN. Selama ini mereka hanya menggunakan penerangan yang dinyalakan oleh generator milik pribadi dengan biaya pengeluaran mencapai Rp. 10.000,00 / setengah malam. Padahal potensi SDA yang dimiliki daerah ini sangat tinggi, terbukti dengan adanya salah satu perusahaan besar yang bernama ANTAM (Aneka Tambang) yang akan berdiri di Dusun Piasak kecamatan Tayan Hilir.
Sadar atau tidak sadar dampak dari kurangnya pemerataan listrik yang diberikan pemerintah berakibat menurunnya SDM yang dimiliki daerah tersebut terutama Sektor Pendidikan. Banyak anak-anak putus bahkan tidak pernah mengenyam bangku sekolah, dikarenakan besarnya pengeluaran orang tua mereka pada malam hari.

Arfandi salah seorang masyarakat dusun Silok. desa Balaingin. kecamatan Tayan Hilir. kabupaten Sanggau dengan wajah berharap-harap mengatakan “Anak-anak tempat ini banyak yang putus sekolah dikarenakan besarnya biaya pengeluaran kami pada malam hari, saya yakin kalau pemerintah khususnya Pem-Da kabupaten Sanggau mau mendengar serta memberikan akses PLN kepada masyarakat disini, anak-anak kami tidak akan putus sekolah.”
Dalam program Seratus Hari SBY-Boediono, menyinggung untuk meningkatkan daya listrik keseluruh wilayah di Indonesia. Lantas menjadi sebuah pertanyaan ‘mengapa sampai sekarang program tersebut belum terealisasikan’. Begitu juga dengan Pem-Kot Kal-Bar mengapa inovasi yang diberikannya hanya mengutamakan mutu pelayanan kepada masyarakat padahal masih banyak permasalahan yang lebih parah dari itu yang harus dipenuhi seperti yang diagendakan SBY-Boediono.
Iovasi Drive Thrue, Call Center 123, dan SCDA yang baru saja di resmikan sama sekali tidak tepat sasaran, inovasi ini tidak tapat pada sasaran keinganan rakyat. Dua contoh daerah di atas merupakn bukti bahwa iinovasi tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat. Tidak sesui dengan harapan rakyat.
Saya atas nama rakyat yang belum terjamah oleh PLN sangat berharap agar Pem-Kot dan Pem-Da bekerja sama dengan pihak PLN untuk mendengarkan serta mewujudkan aspirasi masyarakat daerah Kal-Bar untuk melakukan pemeratan PLN terhadap daerah-daerah yang belum terjamah oLeh PLN.